Penghematan EnergiPenghematan Energi

Apabila kita melihat gambar alat-alat di atas, maka kita harus mengetahui mengenai listrik, karena alat-alat di atas dapat berguna bagi manusia bila dihubungkan dengan sumber listrik. Beberapa puluh tahun yang lalu kehidupan manusia terutama bangsa Indonesia masih sangat sederhana. Dalam kegiatannya manusia masih banyak menggunakan bahan bakar kayu dan minyak tanah.

Sekarang kehidupan manusia banyak memerlukan kegiatan dalam waktu yang lebih cepat, misalnya dalam memasak, menyetrika, kebutuhan informasi, hiburan, kenyamanan, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu, manusia memerlukan beberapa alat, dan penggunaan alat itu tentu saja memerlukan energi.

Energi yang digunakan dapat diperoleh dari beberapa sumber, misalnya batu bara, minyak tanah, kayu bakar (untuk mendapatkan panas dan kalor). Kita juga dapat memanfaatkan energi yang lebih mudah, yaitu energi listrik. Pada bab ini akan dipelajari pemanfaatan energi listrik, penghematan dalam penggunaannya, dan pembuatan alat listrik sederhana.

Pemanfaatan Energi Listrik

Alat apa saja yang ada di rumahmu yang menggunakan listrik sebagai sumber energi?

Lampu, televisi, radio, setrika, mesin cuci, kipas angin, kompor, dan sebagainya dapat menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Alat listrik membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman. Jika malam tiba ruangan rumah mulai gelap, kita tinggal menyalakan lampu listrik. Menyetrika pakaian dengan setrika listrik membuat pakaian lebih rapi. Pekerjaan ibu di dapur menjadi lebih mudah dan cepat, misalnya dengan menanak nasi dengan rice cooker, menghaluskan bumbu dengan blender, mencuci pakaian dengan mesin cuci. Pekerjaan kantor dapat selesai dengan cepat bila menggunakan komputer.

Penggunaan alat-alat listrik bukan tanpa risiko. Apabila penggunaannya salah dapat berbahaya. Kecelakaan dalam menggunakan alat listrik dapat menyebabkan kesetrum bahkan dapat mengakibatkan kebakaran rumah. Untuk itu setiap orang yang menggunakan energi listrik harus memahami cara menggunakan alat-alat listrik dengan benar dan aman.

Untuk menjaga keselamatan saat menggunakan alat-alat listrik, perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut.

  1. Saat menggunakan alat listrik, tangan dan kaki dalam keadaan kering. Tubuh kita bukan konduktor yang baik, tetapi bila tubuh kita basah dapat menjadi konduktor yang baik.
  2. Di sekitar stopkontak tidak ada air. Air adalah konduktor yang baik. Apabila di sekitar stopkontak terdapat air, maka air tersebut dapat menjadi penghantar listrik yang baik. Oleh karena itu, bila terjadi genangan air dalam rumah sebaiknya listrik segera dimatikan.
  3. Jangan memasukkan benda apapun selain steker ke stopkontak. Stopkontak menyediakan listrik yang akan dialirkan. Jika alat selain steker dimasukkan ke stopkontak maka alat tersebut langsung dialiri arus listrik.
  4. Jangan menumpuk steker pada satu stopkontak. Beban berlebihan pada satu stopkontak akan membuat kabel panas dan terbakar, berbahaya bagi keselamatan kita.
  5. Jangan menggunakan alat listrik yang rusak atau kabel yang isolatornya (karetnya) mengelupas. Alat-alat listrik yang rusak dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat (korsleting), bahkan dapat mengakibatkan kebakaran. Kabel yang karetnya mengelupas dapat mengalirkan listrik ke sekitarnya bila di sekitar kabel terdapat konduktor. Jika tangan kita menyentuh kabel yang terkelupas, maka kita dapat menerima aliran listrik atau kesetrum.
  6. Jangan memperbaiki sendiri alat-alat listrik yang rusak. Jika terjadi kerusakan alat-alat listrik sebaiknya dibawa kepada ahli elektronik untuk memperbaikinya. Jangan mencoba memperbaiki sendiri bila tidak mengetahui cara kerja alat yang rusak dengan baik.

Banyak terjadi kebakaran akibat terjadinya korsleting. Yang dimaksud korsleting adalah tersentuhnya kawat listrik dari kutub positif dengan kawat listrik dari kutub negatif. Sentuhan ini dapat terjadi bila karet pembungkus kawat tersebut terkelupas. Biasanya sentuhan dua kawat ini diikuti timbulnya percikan api dan dapat menimbulkan kebakaran.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita dapat menggunakan alat pengaman yang disebut sekring. Sekring adalah alat untuk membatasi arus. Dalam sekring terdapat sepotong kawat yang fungsinya menghubungkan arus listrik.

Apabila terjadi korsleting, maka arus yang lewat kawat pada sekring lebih besar, sehingga kawat akan putus dan hubungan arus listrik juga putus, sehingga tidak sampai terjadi kebakaran.

Cara Menghemat Energi Listrik

Cara Menghemat Energi Listrik
Cara Menghemat Energi Listrik

Ada beberapa contoh sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya minyak tanah dan bensin. Jika bahan bakar ini terus digunakan, suatu saat akan habis atau disebut tidak dapat diperbarui. Sedang energi listrik tidak langsung diambil dari alam, melainkan dihasilkan oleh stasiun pembangkit listrik. Ada stasiun pembangkit listrik yang memakai energi air, angin, uap, dan matahari.

Bahan bakar alam jumlahnya terbatas. Proses pembentukan kembali memerlukan waktu yang sangat lama. Jika kita tidak menghemat penggunaannya, bahan bakar akan habis sebelum bahan bakar baru terbentuk.

Oleh karena itu, kita harus menghemat energi. Melakukan penghematan energi tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga menguntungkan masyarakat, negara, dan generasi yang akan datang.

Penghematan pemakaian listrik berarti akan memperkecil biaya rekening listrik. Masyarakat juga diuntungkan karena terdapat cadangan energi listrik.

Energi listrik yang digunakan di rumah-rumah, misalnya untuk menyalakan lampu, menonton televisi, menyetrika pakaian, dan sebagainya berasal dari sumber misalnya PLTA. Energi listrik yang dihasilkan PLTA ini tidak dapat melayani penambahan permintaan yang baru dari masyarakat, untuk itu perlu dibuat PLTA yang baru. Untuk membuat PLTA yang baru bukan merupakan hal yang mudah karena membutuhkan biaya dan prasarana yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, langkah yang tepat untuk menghemat energi listrik adalah mengendalikan pemakaian energi listrik. Adapun cara-cara penghematan energi listrik di antaranya sebagai berikut.

  1. Mematikan lampu atau alat-alat listrik yang lain bila tidak digunakan.
  2. Memilih alat-alat listrik yang hemat daya listriknya.
  3. Menggunakan sumber energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik, misalnya: energi angin.

Pembuatan Alat Listrik Sederhana

1. Membuat Bel Listrik

Alat dan Bahan

  1. Tiga meter kawat konduktor
  2. Satu baut yang agak besar
  3. Satu batang besi tipis lentur (plat besi)
  4. Tiga baterai yang masing-masing bertegangan 1,5 volt
  5. Satu kaleng susu bekas atau minuman ringan
  6. Bahan perekat misalnya lakban

Cara Merangkai Alat

  1. Lilitkan kawat pada baut dengan rapi kurang lebih 200 lilitan (lihat gambar 2).
  2. Ikatkan besi lentur dengan kabel (isolator) seperti gambar 3.
  3. Kertas pembungkus kaleng dilepas dan rangkai alat seperti gambar di bawah ini.
Cara Membuat Bel Listrik
Cara Membuat Bel Listrik

Cara Kerja Alat

Pada rangkaian di atas, jika sakelar dihubungkan, maka arus listrik akan mengalir dan melewati kumparan. Baut dialiri listrik menjadi magnet dan akan menarik besi lentur. Bila besi tertarik baut, maka aliran listrik akan terputus, sehingga besi kembali ke tempatnya sambil memukul kaleng dan kaleng akan berbunyi. Mengapa besi kembali ke tempat semula?

Besi kembali ke tempat semula karena baut kembali tidak menjadi magnet dan aliran listrik terjadi kembali. Kejadian ini berlangsung terus- menerus sehingga kaleng terus berbunyi.

2. Membuat Alarm Bahaya Banjir

Alat dan Bahan

  1. Gelas atau botol bekas tempat selai
  2. Kabel
  3. Baterai 2 buah, masing-masing dengan tegangan 1,5 volt beserta tempatnya
  4. Sakelar
  5. Bohlam kecil
  6. Kawat dan kaleng
  7. Gabus, paku kecil, dan papan
  8. Tang dan paku
  9. Air

Cara Merangkai Alat

  1. Membuat tempat lampu pada papan (lihat gambar 1). Tempelkan seng di bagian bawah papan dudukan lampu.
  2. Buatlah pelampung dari gabus yang dilapisi kaleng, kemudian dihubungkan dengan kabel (lihat gambar 2).
  3. Susunlah kabel dan sakelar dan hubungkan dengan baterai yang diletakkan pada tempat baterai (lihat gambar 3).
  4. Pasanglah bagian-bagian yang telah disiapkan pada botol yang sudah diisi air (lihat gambar 4).
  5. Hubungkan dengan batu baterai yang sudah disusun (lihat gambar 5).
Cara Membuat Alarm Bahaya Banjir
Cara Membuat Alarm Bahaya Banjir

Cara Kerja

Setelah dirangkai dan dihubungkan dengan baterai melalui sakelar, air dalam botol ditambah sedikit demi sedikit, maka pelampung akan naik. Apabila jumlah air dalam botol terus bertambah, maka pelampung akan menempel pada bohlam kecil dan lampu menyala karena terjadi aliran listrik. Jadi, jika air mulai naik karena banjir, maka lampu tanda bahaya akan menyala.

3. Membuat Model Lampu Lalu Lintas

Alat dan Bahan

  1. Tiga bola lampu (merah, kuning, dan hijau)
  2. Tiga tempat bola lampu
  3. Enam baterai dengan tegangan 1,5 volt
  4. Tiga buah sakelar
  5. Kabel kecil kurang lebih 3 meter
  6. Satu kardus yang kuat dengan ukurang lebar + 10 cm, panjang + 30 cm, dan tinggi + 10 cm
  7. Lakban dan perekat.

Cara Merangkai Alat

  1. Buatlah 3 lingkaran pada permukaan kardus dengan jangka. Diameter lingkaran + 5 cm. Lihat gambar 1.
  2. Gunting lingkaran hingga membentuk lubang.
  3. Letakkan tempat lampu pada masing-masing lubang kardus dan pasang lampunya.
  4. Susun rangkaian seperti gambar 2 dengan sakelar di luar kardus.
  5. Berilah tanda pada sakelar sesuai dengan warna lampu.
Cara Membuat Model Lampu Lalu Lintas
Cara Membuat Model Lampu Lalu Lintas

Cara kerja

Pada rangkaian di atas, jika salah satu sakelar ditekan, maka hanya satu lampu yang menyala. Karena hanya pada rangkaian tersebut yang merupakan rangkaian tertutup sehingga arus dapat menyala. Sedangkan pada rangkaian yang lain, lampu mati karena arus tidak mengalir.

Rangkuman

  1. Alat listrik membuat pekerjaan di rumah menjadi lebih mudah dan cepat, misalnya. setrika listrik, kompor listrik, mesin cuci.
  2. Setiap orang sebaiknya memahami cara menggunakan listrik yang benar dan aman.
  3. Bahan bakar fosil alam misalnya minyak bumi diperoleh dari sumber daya alam yang dapat habis atau tidak dapat diperbarui.
  4. Bahan bakar yang banyak digunakan sehari-hari misalnya: minyak tanah, bensin, solar, dan gas.
  5. Dengan menghemat energi, sumber energi tidak cepat habis dan mengurangi biaya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *