Pengertian RemajaPengertian Remaja

Remaja merupakan sebuah masa peralihan diri dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa remaja pada umumnya terjadi di usia 12 sampai 21 tahun bagi perempuan dan 13 sampai 22 tahun bagi laki-laki. Pada masa ini terjadi berbagai mcam perubahan baik secara fisik, biologis, mental, emosional, dan juga psikososial.

Masa remaja membuat seseorang lebih sering terpengaruh oleh teman sebayanya, dimana peran orang tua menjadi semakin lemah karena adanya kesenangan baru yang mungkin bertentangan dengan kesenangan keluarganya. Pada masa remaja juga rasa percaya diri dan emosinya semakin meningkat dan ini juga menjadi penyebab remaja sulit untuk menerima nasihat dan arahan dari orang tua.

Pengertian Remaja Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian remaja menurut beberapa ahli:

1. Menurut Siti Sundari

Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

2. Menurut Zakiah Darajat

Masa remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional.

3. Menurut Sri Rumini

Masa remaja ditandai dengan adanya perkembangan fisik, yang dalam perkembangan fisik pada masa remaja ini terbilang pesat di antara tahap-tahap perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja ini juga akan mengalami perubahan secara psikologis. Dalam perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin mantap, yang pada akhir masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih dan menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya, keluarga dan lingkungan. Pada remaja ini akan mulai sadar dengan dirinya sendiri dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi.

4. Menurut Monks

Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak dan orang dewasa, oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu mengusai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.

5. Menurut Y. Singgih D. Gunarso

Masa remaja permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembanganm psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Ciri – Ciri Remaja

Berikut ini merupakan ciri-ciri masa remaja:

  1. Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
  2. Remaja lebih sering dipengaruhi oleh teman sebayanya,anak remaja berprilaku dan mempuyai kesenengan yang berbeda bahkan bertentangan dengan prilaku dan kesenangan keluarga.
  3. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat.
  4. Perbahan yang cepat secara fisik yang juga disertai dengan kematangan seksual.
  5. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
  6. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
  7. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

Fase Pertumbuhan Remaja

Berikut ini merupakan fase pertumbuhan masa remaja:

1. Masa Pra-Pubertas (12 – 13 Tahun)

Masa pra-pubertas disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja. Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat juga terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik karena merasa tahu segalanya.

Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih berani mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin. Mereka juga semakin berani menentang tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan kurang berguna, maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak beralasan. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk bergabung dalam kelompok sosial yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman pilihannya.

2. Masa Pubertas (14 – 16 Tahun)

Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita masa ini ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama.

3. Masa Akhir Pubertas (17 – 18 Tahun)

Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka.

4. Periode Remaja Adolesen (19 – 21 Tahun)

Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam hal yang abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari pikiran mereka. Mereka mulai menyadari bahwa mengkritik itu lebih mudah daripada menjalaninya. Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas, seperti cita-citanya, minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Arah kehidupannya serta sifat-sifat yang menonjol akan terlihat jelas pada fase ini.

Cara Menghindari Kenalan Remaja

Masa remaja memang menjadi masa peralihan dimana banyak hal baru yang dianggap menarik, namun hal ini tentu harus dengan pengawasan orang dewasa karena pada masa remaja mereka cenderung belum bisa memilih yang baik dan buruk. Berikut ini beberapa cara untuk menghindari kenakalan remaja:

  1. Memperkuat Pendidikan Agama
  2. Membentuk Karakter yang Positif
  3. Membatasi Waktu di Luar Rumah
  4. Memilih Teman
  5. Menerima Diri Sendiri
  6. Membatasi Pergaulan
  7. Menetapkan Tujuan Hidup
  8. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak
  9. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja
  10. Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif
  11. Mengisi Waktu Luang
  12. Memperluas Pengetahuan
  13. Memperbaiki Komunikasi dengan Keluarga
  14. Taat Kepada Hukum
  15. Menjaga Tingkah Laku

Demikian artikel mengenai pengertian remaja, ciri – ciri, fase pertumbuhan dan cara menghindari kenalan remaja. Semoga bermanfaat.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *