Pengertian PolitikPengertian Politik

Secara etimologis kata “Politik” berasal dari bahasa Yunani Politika yang memiliki arti “yang berhubungan dengan negara” kata Politika berasal dari akar kata Polities yang berarti “warga negara” dan Polis yang berarti “negara kota”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian dari politik adalah segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara.

Secara umum politik merupakan sebuah tahapan untuk membangun posisi-posisi kekuasaan di dalam masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi masyarakat.

Pengertian Politik Menurut Para Ahli

Max Weber
Max Weber

Berikut ini pengertian politik menurut beberapa ahli :

1. Menurut Prof. Miriam Budhiarjo

Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan dari tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

2. Menurut Johan Kaspar Blunchli

Politik adalah ilmu yang memperhatikan masalah kenegaraan, dengan memperjuangkan pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya, sifat-sifat dasarnya dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya. Politik juga membuat konsep-konsep pokok tentang negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan pembagian atau alokasi.

3. Menurut Roger F. Soltau

Politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu.

4. Menurut W.A Robson

Politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil.

5. Menurut Robert

Politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia. Pengertian politik.

6. Menurut Paul Janet

Pengertian politik adalah Ilmu yang mengatur perkembangan negara begitu juga prinsip-prinsip pemerintahan.

7. Menurut Franz Magnis Suseno

Politik merupakan segala kegiatan manusia yang berorientasi kepada masyarakat secara keseluruhan, atau yang berorientasi kepada negara. Sebuah keputusan disebut keputusan politik apabila diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan. Suatu tindakan harus disebut politis apabila menyangkut masyarakat sebagai keseluruhan.

8. Menurut Hamid

Politik di masa modern mencakup pemerintah suatu negara dan pula organisasi yang didirikan manusia lainnya, di mana “pemerintah” adalah otoritas yang teroganisir dan menekankan pelembagaan kepemimpinan serta pengalokasian nilai secara otoritatif.

9. Menurut Harold Laswell

Politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.

10. Menurut Ramlan Surbakti

Politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

11. Menurut Maurice Duverger

Politik adalah kekuasaan, kekuatan seluruh jaringan lembaga-lembaga (institusi) yang mempunyai kaitan dengan otoritas, dalam hal ini suasana didominasi beberapa orang atas orang lain.

12. Menurut Wilbur White

Politik adalah ilmu yang mempelajari asal mula, bentuk-bentuk dan proses-proses negara dan pemerintah.

13. Menurut Rod Hague

Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.

14. Menurut Max Weber

Politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik di antara negara-negara maupun diantara hukum dalam suatu negara.

15. Menurut Cheppy H.Cahyono

Politik adalah macam-macam kegiatan dalam sistem politik atau negara yang menyangkut proses menentukan dan sekaligus melaksanakan tujuan-tujuan sistem tersebut.

16. Menurut Gabriel A. Almond

Politik adalah kegiatan yang berhubungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini disokong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif (berwenang secara sah) dan koersif (bersifat memaksa). Politik mengacu pada penggunaan instrumn otoritatif dan koersif ini-siapa yang berhak menggunakannya dan dengan tujuan apa.

17. Menurut Kartini Kartolo

Politik adalah aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.

Jenis – Jenis Sistem Politik

Jenis - Jenis Sistem Politik
Jenis – Jenis Sistem Politik

Berikut ini jenis-jenis sistem politik yang umum digunakan di dunia beserta ciri-cirinya :

1. Sistem Politik Demokrasi

Sistem politik demokrasi memiliki bentuk pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berikut ini ciri-ciri sistem politik demokrasi:

  • Masyarakat dapat bersatu meskipun terdapat perbedaan.
  • Sistem ini memungkinkan adanya pemerataan kekuasaan dari seluruh lapisan masyarakat.
  • Setiap orang memiliki persamaan serta kebebasan dalam berpolitik.
  • Tidak ada jenjang-jenjang dalam masyarakat berdasarkan ekonomi.
  • Kewenangan berdasarkan hukum serta Undang-Undang yang berlaku.

2. Sistem Politik Totaliter

Sistem politik totaliter sangat menekankan konsensus total di dalam masyarakat tetapi juga konflik total dalam musuhnya di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, untuk mencapai sensus total tidak hanya dilakukan melalui indoktrinasi ideologi, tetapi juga melalui pelaksanaan kekuasaan paksaan yang luas dan mendalam. Berikut ini ciri-ciri sistem politik totaliter:

  • Partai berperan sebagai kontrol politik serta ekonomi masyarakat.
  • Tidak ada persamaan serta kekebasan dalam berpolitik.
  • Setiap orang memiliki kesamaan dalam hal ekonomi.
  • Ideologi dipandang sebagai agama politik.
  • Kewenangannya pada sistem politik ini memiliki sifat totaliter dan memaksa.

3. Sistem Politik Otokrasi Tradisional

Sistem politik otokrasi tradisional ini cenderung bersifat pribadi, negatif dan sebagian lainnya bersifat konsensus. Berikut ini ciri-ciri sistem politik otokrasi tradisional:

  • Pemimpin dipilih atas dasar tradisi.
  • Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai, dan juga moral.
  • Lebih menekankan terhadap kolektivisme yang dilandaskan pada kekerabatan dibandingkan dengan individualisme.
  • Pemimpin menjadi sebuah badan kebersamaan.

4. Sistem Politik Otoriter

Sistem politik otoriter memiliki bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertingginya dipegang oleh sekelompok kecil elit atau satu orang saja. Berikut ini ciri-ciri sistem politik otoriter:

  • Rakyat tidak diperbolehkan ikut dalam urusan politik.
  • Tidak diperbolehkannya adanya oposisi.
  • Rakyat tidak dapat memberikan kritik pada pemerintah.
  • Sistem politik ini hanya menggunakan partai tunggal.
  • Umum digunakan pada negara-negara kerajaan.

5. Sistem Politik Oligarki

Sistem politik oligarki memiliki bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, ciri-ciri dari sistem politik ini adalah adanya perbedaan menurut kekayaan, keluarga, atau militer.

Manfaat Politik

Manfaat politik bagi negara adalah dapat mempermudah tujuan negara mensejahterakan rakyatnya. Selain itu politik juga mengakomodir kepentingan semua pihak saat pemerintah membuat sebuah kebijakan. Sedangkan manfaat politik bagi rakyat salah satunya adalah alat untuk menyampaikan kritik dan pendapat untuk pemerintah dan negara.

Dengan menguasai politik warga juga paham akan aturan kenegaraan. Selain itu, manfaat politik bagi warga adalah meningkatkan kemampuan negosiasi. Negosiasi diperlukan untuk memberikan penawaran yang tentu lebih menarik dibandingkan yang lain. Selain itu dalam politik juga diajarkan bagaimana cara untuk berempati terhadap masyarakat tanpa membeda-bedakan. Sehingga kesejahteraan tidak lagi menyimpang dan perbedaan tidak lagi terlihat lebih menonjol.

Tujuan Politik di Indonesia

Berikut ini beberapa tujuan politik di Indonesia :

  1. Melindungi hak-hak semua Warga Negara Indonesia (WNI) tanpa terkecuali, dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewajiban dengan melaksanakan pemerintahan untuk mengatur keamanan.
  2. Memastikan terlaksananya sistem pendidikan demi memajukan dan mencerdaskan bangsa dan negara.
  3. Menjaga keamanan dan perdamaian, serta kehidupan sosial yang seimbang, baik dalam negeri maupun luar negeri.
  4. Mensejahterakan kehidupan seluruh masayarakat Indonesia.

Perilaku Politik Masyarakat

Nah, dalam menghadapi politik, masyarakat menunjukkan kecenderungan sikap yang disebut “perilaku politik”. Berikut adalah beberapa perilaku politik masyarakat dalam sebuah negara.

1. Radikal

Perilaku radikal politik sendiri dalah sebuah perilaku yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada dan ingin adanya perubahan secara cepat dan mendasar. Kelompok yang brperilaku radikal biasanya berkarakter kuat dan susah untuk diajak kompromi. Perilaku radikal dapat menyebabkan adanya perselisihan hingga kerusuhan apabila tidak ditindak dengan cermat dan hati-hati, sebab kelompok radikal cenderung tidak mengindahkan orang lain dan semaunya sendiri.

2. Liberal

Selain radikal ada pula liberal. Perilaku liberal mengindikasikan suatu masyarakat yang berpikiran bebas dan maju. Perilaku liberal juga dicerminkan dengan masyarakat yang ingin adanya suatu perubahan secara cepat dan progresif.

3. Konservatif

Nah, perilaku konservatif adalah perilaku yang menunjukkan kepuasan dengan keadaan politik yang sekarang, sehingga mereka merasa tidak perlu ada perubahan.

4. Moderat

Kelompok perilaku politik moderat mengindikasikan suatu kelompok yang merasa sudah cukup puas dengan keadaan politik yang ada. Perilaku ini mencerminkan masyarakat yang mampu berpikiran maju, namun belum dapat menerima perubahan secara cepat seperti yang ada pada perilaku radikal.

5. Status Quo

Perilaku politik status quo yaitu perilaku masyarakat yang merasa sudah cukup puas dengan kondisi politik yang ada. Perilaku ini berusaha mempertahankan keadaan yang sudah ada tanpa ada perubahan.

Demikian artikel mengenai Politik, semoga bermanfaat. Terima kasih.

By admin

One thought on “Pengertian Politik, Jenis – Jenis, Manfaat dan Tujuan Politik di Indonesia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *