Pengertian Filsafat, Tujuan dan Fungsi Filsafat
Secara etimologis, kata “filsafat” berasal dari bahasa Latin, yakni philosophia, sebuah kata benda yang merupakan hasil dari kegiatan philoshopien sebagai kata kerjanya. Kata philosophia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni philein yang berarti mencintai atau philia yang berarti persahabatan atau ketertarikan terhadap sesuatu dan sophos yang memiliki arti kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman praktis, dan intelgensi. Dengan demikian, pengertian filsafat secara etimologis dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya dimana inti dari ilmunya adalah logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. Secara umum pengertian dari filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah dengan menggunakan akal dan logika pikiran manusia.
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian filsafat menurut para ahli :
1. Menurut Aristoteles
Filsafat artinya memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan juga asas dari segala hal. Dengan demikian filsafat bersifat sebagai ilmu umum. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
2. Menurut Ibnu Sina
Ibnu Sina berpendapat bahwa hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada berebeda-beda, terdapat ada yang hanya mungkin ada.
3. Menurut Rocky Gerung
Filsafat adalah pertengkaran pikiran dengan alat dialektika dan logika. Filsafat juga merupakan intervensi manusia terhadap establishment. Lalu beliau juga menjelaskan bahwa sebenarnya filsafat adalah tentang cara berpikir manusia.
4. Menurut Plato
Filsafat adalah sebuah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
5. Menurut Al Farabi
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud (berwujud) dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
6. Menurut Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan. Namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
7. Menurut Stephen R. Toulmin
Filsafat adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, berbagai pra-anggapan metafisis, dan seterusnya, selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.
8. Menurut Rene Descartes
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
9. Menurut Francis Bacon
Filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
10. Menurut Dr. A. C Ewing
Filsafat adalah kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan Tuhan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat
11. Menurut Fichte
Menurut Fichte, filsafat disebut sebagai wissenschafslehre yang berarti ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
12. Menurut John Dewey
John Dewey memandang filsafat sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara terus menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
13. Menurut Roger Garaudy
Pengertian filsafat yang berbeda-beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana-sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna-makna.
14. Menurut Berling
Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari banyak pengalaman.
15. Menurut Walter Kuffman
Filsafat adalah suatu pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.
Tujuan Filsafat Secara Umum
Berikut ini yang menjadi tujuan dari adanya filsafat :
- Filsafat berperan dalam membentuk sifat manusia menjadi lebih bijaksana dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat sesuatu, dan terhindar dari egosentrisme.
- Dengan filsafat membuat kita menilai sesuatu secara objektif, maka diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu memiliki pengetahuan yang luas.
- Filsafat dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan juga lebih mendalami ilmu pengetahuan.
- Dengan mendalami filsafat maka manusia dapat mendalami pokok ilmu sampai ke cabang-cabangnya secara menyeluruh.
- Filsafat juga sangat berguna bagi dunia pendidikan, karena baik siswa maupun pengajar punya pedoman yang kuat untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
- Dengan mempelajari filsafat membuat manusia dapat memahami perkembangan, kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari pengetahuan tersebut.
- Filsafat membuat manusia memiliki kemauan untuk berpendapat sendiri, mandiri dalam hal rohaniah, berpikir sendiri, serta dapat menunjukkan sifat yang kritis.
Fungsi Filsafat
1. Membentuk Sifat Kritis
Dengan pendalaman pada suatu ilmu tentunya filsafat dapat membentuk pemikiran seseorang menjadi kritis. Hal tersebut sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Sehingga ketika menghadapi masalah apapun diharapkan manusia dapat berpikir dengan rasional supaya tidak terjebak oleh segala sifat fanatisme.
2. Membantu Kemampuan Analisis
Berpikir secara filsafat tentunya sangat dibutuhkan oleh para pelajar maupun peneliti. Karena dengan demikian kemampuan dalam menganalisa akan semakin terasah. Sehingga analisa dapat dilakukan dengan kritis dan komprehensif untuk mengatasi berbagai permasalahan ilmiah dalam riset. Pada poin ini filsafat dilakukan pada konteks pengetahuan yang menomor-satukan kontrol. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa nilai pengetahuan ada karena memiliki fungsi, lain halnya dengan fungsi filsafat yang ada karena nilai yang dimilikinya.
3. Menambah Pengalaman
Melalui ide-ide baru atau dasar hidup, filsafat dapat dapat membentuk pengalaman kehidupan manusia secara kreatif. Semakin banyak rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk mencarinya, maka pengalaman akan terus bertambah.
4. Membantu Pemecahan Masalah
Ilmu filsafat mengajak manusia supaya berpikir secara bijak dalam mengatasi berbagai persoalan. Dengan menggunakan cara berpikir filsafat maka diharapkan manusia dapat mengidentifikasi masalah tersebut dan memudahkan pemecahan masalahnya.
Demikian artikel mengenai Filsafat, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.