Pengertian SelPengertian Sel

Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar kecil’. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom (dapat melakukan metabolisme, tumbuh dan berkembang secara independen jika diinduksi dari jaringan induknya) asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Beberapa ilmuwan merumuskan definisi sel dengan pengertian yang berbeda-beda, berikut ini definisi sel dari beberapa ilmuwan:

  • Mathias Schleiden dan Theodor Schwann menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktural kehidupan.
  • Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
  • Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang merupakan kesatuan pertumbuhan.
  • Johannes Purkinje mulai memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan penyusun di dalam sel.

Sejarah Penemuan Sel

Pada tahun 1665, seorang ilmuwan asal Inggris, Robert Hooke, melakukan pengamatan pada sayatan gabus batang tumbuhan Quercus Suber menggunakan mikroskop sederhana. Dari pengamatan tersebut, Hooke berhasil menemukan adanya ruang-ruang kosong dengan dinding tebal di sayatan gabus pengamatannya. Lalu, Hooke memberi nama ruang-ruang kosong tersebut sebagai sel.

Anton van Leeuwenhoek ilmuwan yang juga banyak melakukan pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi.

Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.

Ukuran Sel

Setelah mengetahui sejarahnya, kira kira berapa ya ukuran sel yang ada pada makhluk hidup? Ternyata, ukuran sel itu berbeda-beda, mulai berdiameter 1 μm – 100 μm dengan volume 1 – 1.000 μm3. Karena ukuran sel yang sangat amat kecil, pengamatan sel tidak bisa dilakukan
dengan mata telanjang. Sel hanya bisa diamati menggunakan dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Jenis – Jenis Sel

Secara struktural, sel dibagi menjadi dua jenis yaitu sel prokariotik dan eukariotik, berikut penjelasannya:

1. Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan karyon artinya inti. Jadi sel prokariotik dapat diartikan sebagai sel yang ada “sebelum inti”. Bagian dalam sel ini disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotida (senyawa organik yang berperan sebagai monomer penyusun polimer asam nukleat, asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat), tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari sel prokariotik:

  • Memiliki membrane plasma
  • Memiliki nukleoid atau bagian dari sel prokariota berupa asam deoksiribonukleat yang lebih kental daripada sel sitoplasma dan sepenuhnya tidak dilapisi oleh membran seperti Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan  Ribonucleic Acid (RNA)
  • Memiliki sitoplasma
  • Tidak memiliki membrane inti dan system endomembran

Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichiacoli. (Albert, 2002)

2. Sel Eukariotik

Sel eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dengan jumlah protein yang lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati.

Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.

Struktur Sel

1. Membran

Membran adalah bagian yang menutupi atau membungkus sel. Terdapat dua jenis membran (penutup luar) sel yaitu membran sel dan dinding sel berikut ini fungsi dari membran sel dan dinding sel:

  • Membran Sel
    Membran sel adalah pemisah antara ekstraseluler (bagian luar sel) dan intraseluler (bagian dalam sel). Fungsi membran sel adalah untuk membatasi sel dan sebagai media keluar masuknya zat ke dalam maupun ke luar sel. Membran sel dimiliki oleh semua sel.
  • Dinding Sel
    Dinding sel adalah lapisan kaku dan kuat di luar membran sel yang mengelilingi beberapa jenis sel. DInding sel merupakan ciri khas dari sel tumbuhan, beberapa jenis bakteri, dan alga. Fungsi dinding sel adalah untuk memberikan kekuatan dan dukungan struktural terhadap stres mekanik dan infeksi. Cairan dalam sel tumbuhan dapat mengembang sehingga menimbulkan tekanan turgor. Tekanan ini jika tidak ada yang menahan, dapat menyebabkan sel tersebut pecah. Maka dari itu, diperlukan dinding sel pada sel tumbuhan.

2. Organel

Organel adalah komponen-komponen yang menyusun sel seperti halnya organ dalam tubuh. Organel ini sangat penting karena berguna untuk mendukung seluruh kegiatan dan fungsi sel. Berikut ini bagian bagian dari organel sel:

  • Sitoskeleton
    Sitoskeleton adalah kerangka sel. Fungsinya adalah untuk menyokong struktur sel dan organel lain pada sel. Sitoskeleton juga membentuk sentriol. Sitoskeleton terdiri dari mikrofilamen, filamen tengah, dan mikrotubulus. Sitoskeleton dimiliki oleh semua jenis sel.
  • Ribosom
    Ribosom adalah organel kecil, padat, dan tidak bermembran namun berperan penting sebagai tempat sintesis protein. Dalam sebuah sel terdapat banyak ribosom yang tersebar di sitoplasma dan melekat di retikulum endoplasma kasar. Ribosom dimiliki oleh semua jenis sel.
  • Retikulum Endoplasma (RE)
    Retikulum Endoplasma adalah organel yang berupa kumpulan kantung seperti membran. Retikulum endoplasma hanya ada di sel eukariotik. Terdapat dua jenis RE yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar terdapat banyak ribosom dan menempel dengan inti sel. Sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom. Fungsi RE kasar adalah untuk sintesis protein. Fungsi RE halus adalah untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat-obatan.
  • Badan Golgi
    Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel terikat membran yang berperan dalam sistem ekskresi sel. Bentuknya berupa kantung pipih bertumpuk-tumpuk mulai dari yang besar maupun kecil. Badan golgi dapat ditemukan di hampir semua sel eukariotik.
  • Mitokondria
    Mitokondria adalah organel yang berperan penting dalam proses respirasi sel. Mitokondria menghasilkan energi ATP yang sangat berguna bagi kelangsungan sel. Mitokondria dianggap unik karena memiliki DNA sendiri. Ilmuwan bahkan percaya bahwa mitokondria dahulu pernah hidup bebas. Mitokondria terdapat pada sel eukariotik.
  • Lisosom
    Lisosom adalah organel berwujud kantong agak bulat yang dikelilingi membran tunggal. Di dalamnya terdapat enzim hidrolitik untuk mengontrol pencernaan intraseluler. Fungsi lisosom adalah mencerna makromolekul. Lisosom dapat ditemukan di hampir semua sel hewan kecuali sel darah merah.
  • Sentriol
    Sentriol adalah organel yang berperan penting dalam pembelahan sel melalui proses yang disebut mitosis. Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan.
  • Plastida
    Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Fungsi plastida sangat penting karena disinilah fotosintesis berlangsung dan menghasilkan energi bagi tumbuhan. Plastida terdiri dari tiga jenis yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
  • Peroksisom
    Peroksisom adalah organel mengandung protein reseptor yang terbungkus oleh membran tunggal yang terbuat dari lipid. Peroksisom dapat ditemukan di hampir setiap sel eukariotik. Fungsi peroksisom adalah untuk menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang melalui proses beta oksidasi. Selain itu, peroksisom juga berfungsi mentransfer hidrogen ke oksigen dan menetralkan racun yang dihasilkan oleh proses transfer tersebut.
  • Vakuola
    Vakuola adalah organel berupa rongga diselaputi oleh membran (tonoplas) yang berisi cairan seperti air, asam organik, enzim, asam amino, lipid, glukosa, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa. Vakuola dapat dijumpai pada hampir semua jenis sel. Hanya saja ukuran vakuola pada sel tumbuhan sangat besar bahkan mendominasi volume sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan berukuran kecil namun jumlahnya lebih dari satu. Fungsi vakuola adalah sebagai tempat penyimpanan.
  • Inti Sel
    Inti sel atau nukleus adalah bagian yang menyimpan kode genetik dalam bentuk DNA. Fungsi inti sel adalah untuk mengatur seluruh kegiatan sel dan menyimpan DNA. DNA disimpan di dalam kromosom. Di dalam nukleus terdapat cairan yang disebut nukleoplasma. Inti sel hanya terdapat di dalam sel eukariotik. DNA di dalam sel prokariotik bercampur dengan sitoplasma.

3. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang berada dalam sel dan bagian luar organel sel. Kandungan utamanya adalah air hingga 90%. Fungsi sitoplasma adalah untuk melarutkan berbagai zat kimia dan sebagai tempat berlangsungnya beragam reaksi kimia.

Demikian pembahasan mengenai Sel, semoga dapat menambah wawasan kita semua. Terima kasih.

By admin

One thought on “Pengertian Sel dan Penjelasan Lengkap Mengenai Sel”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *