Pengertian Asas KewarganegaraanPengertian Asas Kewarganegaraan

Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya apa pengertian dari asas kewarganegaraan ? Sebelum mengetahui pengertian dari asas kewarganegaraan ada baiknya kita pahami pengertian dari kata kewarganegaraan itu sendiri. Kewarganegaraan merupakan segala hal yang berkaitan dan berhubungan dengan warga negara, dimana warga negara tersebut memiliki hak untuk mempunyai paspor dari negara yang dianggotainya. Kewarganegaraan adalah bagian dari konsepĀ  kewargaan. Warga suatu kota atau kabupaten dapat disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya adalah satuan politik. Kewargaan menjadi sebuah hal penting dalam otonomi daerah, sebab masing-masing dari satuan politik tersebut akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi setiap warganya.

Dalam arti yuridis, kewarganegaraan ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, yaitu orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum tersebut antara lain akta kelahiran, surat pernyataan dan bukti kewarganegaraan.

Sedangkan pengertian dari asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan warga negaranya. Dalam satu negara, penduduknya ada yang merupakan warga negara dan juga warga negara asing. Warga negara adalah orang yang secara resmi telah menjadi anggota dari negara tersebut. Maka banginya berlaku aturan dan kaidah hukum, hak dan kewajiban di negara tersebut.

Adapun hal-hal mengenai kewarganegaraan di Indonesia telah diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Dalam undang-undang tersebut tidak hanya mengatur terkait definisi, fungsi atau hak dan kewajiban, tapi juga terkait asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia. Seperti diketahui jika ada dua jenis asas kewarganegaraan yang diakui di dunia yakni asas ius sanguinis berdasarkan faktor keturunan, serta asas ius soli berdasarkan faktor kedaerahan. Selain itu juga ada penggunaan istilah apatride dan bipatride terkait asas kewarganegaraan yang digunakan.

Asas Kewarganegaraan

Berikut ini yang termasuk kedalam asas kewarganegaraan :

1. Asas Ius Sanguinis (Asas Keturunan)

Asas Ius Sanguinis merupakan asas kewarganegaraan yang ditetapkan menurut keturunan darah orang tuanya, maka dari itu asas ius sanguinis juga biasa disebut sebagai asas keturunan. Dimana kewarganegaraan seorang anak mengikuti kewarganegaraan orang tua tanpa memperhatikan lokasi anak tersebut dilahirkan.

Contohnya :
Seorang anak dilahirkan di negara Korea, sedangkan kewarganegaraan orang tuanya adalah Indonesia. Maka anak tersebut berkewarganegaraan Indonesia, meski lahir di Korea. Negara yang menerapkan asas ius sanguinis antara lain adalah Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Italia, Portugal, Spanyol, Polandia, Belgia, Korea Selatan dan lain-lain.

2. Asas Ius Soli (Asas Kedaerahan)

Asas Ius Soli merupakan asas kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran seseorang, asas ius soli juga biasa disebut asas kedaerahan. Artinya kewarganegaraan seorang anak tergantung tempat ia dilahirkan dan tanpa memperhatikan kewarganegaraan kedua orang tuanya.

Contohnya :
Seorang anak dilahirkan di negara Korea, sedangkan kewarganegaraan orang tuanya adalah Indonesia. Maka anak tersebut berkewarganegaraan Korea, meskipun orang tuanya berkewarganegaraan Indonesia.

Negara yang menerapkan asas sanguinis antara lain adalah Amerika Serikat, Brasil, Kolombia, Panama, Argentina, Kosta Rika, Pakistan, Guatemala, Kanada dan lain-lain.

Status Kewarganegaraan Penduduk

Adanya perbedaan asas kewarganegaraan yang berbeda di berbagai negara akan menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan, berikut ini dua status kewarganegaraan yang ada :

1. Apatride

Pengertian apartide adalah saat seorang penduduk sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan. Hal ini terjadi saat seseorang dari keturunan negara berasas ius soli (asas kedaerahan) lahir di negara yang berasas ius sanguinis (asas keturunan). Maka orang tersebut tidak memiliki kewarganegaraan sama sekali.

Contohnya :
Seorang anak lahir di negara Jepang yang menganut asas ius sanguinis, padahal orang tuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Anak tersebut tidak menjadi warga negara Jepang karena menganut asas keturunan, namun juga tidak menjadi warga negara Amerika Serikat karena menganut asas kedaerah. Akibatnya anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan sama sekali.

2. Bipatride

Pengertian bipatride adalah saat seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus atau kewarganegaraan ganda. Hal ini terjadi saat seseorang dari keturunan negara berasas ius sanguinis (asas keturunan) lahir di negara yang berasas ius soli (asas kedaerahan). Maka orang tersebut memiliki kewarganegaraan ganda.

Contohnya :
Seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, padahal orang tuanya berkewarganegaraan Jepang yang menganut asas ius sanguinis. Anak tersebut menjadi warga negara Amerika Seriakt karena menganut asas kedaerahan, serta juga menjadi warga negara Jepang karena menganut asas keturunan. Akibatnya anak tersebut memiliki kewarganegaraan ganda.

Asas Kewarganegaraan yang dianut di Indonesia

Menurut UU nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, berikut ini asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia :

  1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
  2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
  3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
  4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Perlu diketahui bahwa Undang-Undang nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Demikian artikel mengenai Asas Kewarganegaraan, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *