Teropong.id – Kisah inspiratif yang menarik ini dating dari seorang ibu pedagang tahu yang telah memulai usahanya sejak 1997. Ialah Bu Suginem, perempuan asal Sragen yang saat ini tinggal di Batu Jamus, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Suginem dulunya adalah pembantu juragan tahu yang bekerja dari jam 3 pagi sampai jam 12 malam. Ia bekerja sebagai pembantu sejak 1985–1991 dengan upah sebesar Rp4.000, jumlah yang dinilai cukup besar saat itu.

Awal mula Suginem merintis usaha tahu ini diawali dengan menjual satu ember dengan menaiki sepeda onthel. Seiring waktu berjalan, bermodalkan sehat, niat, dan semangat pada 1997 Suginem memulai dari nol pabrik penjualan dan pengolahan tahunya tersebut.

Pabrik itu merupakan pinjaman dari seseorang yang menawari Bu Suginem tanah di Batu Jamus. Tahun demi tahun berjalan, akhirnya pada 2003, usaha penjualan dan pengolahan tahu milik Suginem pun terus berkembang pesat sampai sekarang.

Suginem mengungkapkan bahwa ia bisa hidup layak, bahkan mampu menghidupi anak-anaknya dari usaha tersebut.

“Mulai tahun 1997 itu masih sulit, mulai tahun 2003 udah mulai bisa berkembang sampai sekarang, bisa menyekolahkan anak sampai kuliah, mengurus anak-anak ya dari usaha tahu itu,” tuturnya.

Pada tahun 2020—2022, Suginem dan anak pertamanya, Eko, menyebutkan bahwa usaha tahu tersebut menghabiskan modal sampai Rp40 juta. Usaha tahu ini diperkirakan membutuhkan 2,5 ton kedelai per minggunya.

“Setahun kemarin 2020-2022 modal saya Rp40 juta, modalnya buat beli bahan baku kedelai. Kalau belinya cuma dikit kan mereka enggak mau nganterin. Jadi beli itu minimal 2,5 ton, nanti dipakai seminggu,” ucap Suginem.

Kunci sukses Suginem dan anaknya adalah kualitas rasa dan pelayanan yang baik kepada para pelangan. Itulah yang membuat usahanya dapat terus maju dan berkembang hingga saat ini.

“Makanan itu yang penting kan rasa. Makanan juga pasti setiap hari dicari, apalagi kalau rasanya enak, dan hati-hati juga kalau ngomong sama pembeli. Kalau pembeli dijutekin itu kan enggak mau tho akhirnya. Ya, namanya pelanggan itu ya disabar,” tutur Suginem dan Eko.

Usaha tahu yang dijalani Suginem dan anaknya ini dalam sehari bisa mendapat omset hingga Rp3 Juta, kalaupun keadaan sedang sepi, mereka bisa mengantongi Rp2 Juta kurang.

Bu suginem juga selalu menanamkan kepada anaknya bahwa sebagai manusia kita harus selalu bersyukur atas apa yang diberi oleh tuhan dan selalu sabar dalam menjalani kehidupan

“Terima sedikit yang penting kita punya hasil, daripada nganggur, enggak apa-apa. Ini rezeki, datangnya sedikit dulu, kalau langsung banyak nanti enggak siap. Kalau sabar pasti dikasih Allah,” ucapnya.

Suginem merasa sangat bersyukur memiliki anak-anak yang dapat memahami kondisi orangtuanya. Anak-anaknya sudah banyak membantu dalam usaha yang telah susah payah dibangunnya tersebut.

Demikianlah kisah inspiratif tentang seorang ibu dengan anak yang berbakti, yang mampu ciptakan Omset sampai Rp3 Juta per hari dengan usaha tahu yang dijalaninya seperti yang dikutip dari idxchannel.com. (fsn/rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *