Kerajaan dan Peninggalan Hindu di IndonesiaKerajaan dan Peninggalan Hindu di Indonesia

Tahukah kalian agama apa yang dianut oleh sebagian besar penduduk Pulau Bali? Sebagian besar penduduk Pulau Bali menganut agama Hindu. Masyarakat Bali memiliki banyak sekali upacara yang dilakukan secara turun-temurun. Upacara-upacara tradisi masyarakat Bali terkenal ke seluruh dunia.

Tradisi-tradisi yang dijalankan tersebut merupakan warisan kebudayaan Hindu di masa lalu. Warisan itu terus dikembangkan sampai dengan sekarang ini. Bagaimanakah agama Hindu masuk ke wilayah tanah air kita? Apa saja peninggalan-peninggalannya? Mari kita bahas lebih lanjut pertanyaan-pertanyaan ini.

Tidak diketahui secara pasti kapan agama Hindu masuk ke Indonesia. Agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari India. Di antara pedagang tersebut ada yang menetap di Indonesia. Mereka menikah dengan penduduk Indonesia. Pengaruh agama dan kebudayaan India semakin kuat di Indonesia. Bukti-buktinya sebagai berikut.

  1. Banyak penduduk yang memeluk agama Hindu setelah para pendatang dari India memperkenalkan agama Hindu.
  2. Masyarakat Indonesia dahulu tidak mengenal sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang ada pada waktu itu adalah pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala suku. Kedudukan sebagai kepala suku tidak di-wariskan secara turun-temurun. Karena pengaruh agama Hindu, sistem pemerintahan desa diganti kerajaan.
  3. Adanya hasil kebudayaan khas India seperti bangunan candi, seni pahatan patung, seni relief, dan seni sastra. Dalam bidang sastra kebudayaan India memperkenalkan budaya baca tulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Kerajaan – Kerajaan Hindu di Indonesia

Agama Hindu yang dibawa dari India berpengaruh di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah munculnya kerajaan-kerajaan Hindu, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singasari, dan Majapahit.

a. Kerajaan Kutai

Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.

Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara

Peta wilayah Kerajaan Tarumanegara di sekitar provinsi Banten
Peta wilayah Kerajaan Tarumanegara di sekitar provinsi Banten

Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke-5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.

Pada zaman Purnawarman, kerajaan Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.

Candi Panataran peninggalan Kerajaan Kediri
Candi Panataran peninggalan Kerajaan Kediri

Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 – 1292).

Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:

  1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
  2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
  3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
  4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia

Kebudayaan Hindu di masa lampau mewariskan bermacam-macam peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah yang bercorak kebudayaan Hindu antara lain candi, prasasti, patung, karya sastra (kitab), dan tradisi. Mari kita bahas peninggalan-peninggalan ini satu per satu.

a. Candi

Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.

Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 di perbatasan Yogyakarta dan Surakarta. Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.

Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang, salah satu Candi peniggalan Hindu yang terkenal
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang, salah satu Candi peniggalan Hindu yang terkenal

Candi-candi peninggalan Hindu:

Candi-candi peninggalan agama Hindu
Candi-candi peninggalan Hindu

b. Prasasti Prasasti

Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan dari masa lampau. Tulisan itu dicatat di atas batu, logam, tanah liat, dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah Prasasti Yupa, dibuat sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai. Yupa adalah tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini. Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman.

Berikut ini daftar prasasti-prasasti peninggalan kebudayaan Hindu.

Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Hindu
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Hindu

c. Patung

Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

Patung-patung peninggalan kerajaan Hindu
Patung-patung peninggalan kerajaan Hindu

d. Karya Sastra (kitab)

Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga.

Berikut ini daftar kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu di Indonesia.

Kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu.
Kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu.

e. Tradisi

Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:

  1. Upacara nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan.
  2. Upacara potong gigi (mapandes).
  3. Upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Dalam tradisi Ngaben, jenazah dibakar beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
  4. Ziarah, yaitu mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *