Teropong.id – BANYAK jenis sholat sunah yang dapat umat Islam amalkan, salah satunya adalah Sholat Tasbih. Sholat satu ini memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti dihapusnya dosa-dosa.
Demikian keterangan tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin.
“Manfaat melaksanakan Sholat Tasbih Allah akan mengampuni segala dosa, dosa yang terdahulu sekarang hingga akhir nanti, dosa besar ataupun kecil, disengaja atau tidak disengaja, yang terlihat ataupun yang tersembunyi,” katanya saat dihubungi MNC Portal.
Lebih lanjut, Sholat tasbih diyakini dapat menjadi penghapus dosa-dosa selama hidup di dunia bagi setiap umat muslim meskipun kesalahannya sebanyak buih lautan.
Rasulullah SAW bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694).
“Manfaat lainnya ketika menghadapi persoalan besar, mempermudah menyelesaikan masalah, menghindari kita dari kesedihan dan penyakit berat,” ucapnya.
Selain itu, pada dasarnya tata cara dalam menjalankan sholat Tasbih tidak jauh berbeda dengan tata cara pelaksanaan sholat lainnya, baik syarat maupun rukunnya.
Namun di dalam Sholat Tasbih ada tambahan bacaan kalimat tasbih dalam jumlah tertentu, termasuk ketentuan dalam menjalankan sholat Tasbih, sudah ditetapkan bahwa jumlah rakaat disepakati sebanyak empat rakaat dan tidak boleh lebih dari itu.
“Dan apabila dilaksanakan pada Siang hari maka empat rakaat dan cukup dengan satu salam, dengan niat melakukan rakaat sholat empat rakaat sekaligus,” terangnya.
Kemudian apabila dijalankan malam hari dengan membagi empat rakaat menjadi dua rakaat dan dua kali sholat, sehingga akan ada dua kali salam saat melakukan sholat tasbih di malam hari.
Imam Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zain berikut;
ومنه صلاة التسابيح وهي أربع ركعات بتسليمة واحدة وهو الأحسن نهارا أو بتسليمتين وهو الأحسن ليلا لحديث صلاة الليل مثنى مثنى
Artinya: “Salah satu shalat yang tidak disunnahkan berjamaah adalah shalat tasbih. Shalat ini berjumlah empat rakaat dengan satu salam, ini lebih baik jika dikerjakan pada siang hari. Atau dengan dua salam, ini lebih baik jika dilakukan malam hari karena berdasarkan hadis; ‘Shalat malam itu dua rakaat, dua rakaat.”
Berikut tata cara Sholat Tasbih menurut Syariat:
1. Niat
Tata cara sholat tasbih dan doanya yang pertama dengan mengucapkan niat lalu takbiratul ikrom.
Untuk sholat tasbih dengan jumlah rakaat ada dua, berikut niatnya:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tasbiihi rok’ataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah”
Sedangkan niat shalat Tasbih dengan sekali salam (empat rakaat) adalah sebagai berikut;
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnat tasbiihi arba’a raka‘aatin lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku sholat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah”
2. Membaca Surah Al Fatihah
Pastikan untuk membaca surah Al Fatihah karena ini merupakan salah satu syarat sahnya sholat.
3. Baca Surah Alquran
Umumnya, bacaan surat dalam sholat sunah di rakaat pertama adalah surat Al-Kafirun. Maka kita bisa membaca surat ini atau surat lain yang dihapal. “Bisa juga surah ada bacaan tasbihnya surat Al Hadid, Al Hasyr dan Ash Shaff.( Yang dimampu). Setelahnya membaca surat ini, maka bacalah bacaan tasbih sebanyak 15 kali,” tuturnya.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallohu allohu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
4. Rukuk
Untuk selanjutnya adalah ruku seperti sholat fardu atau sholat sunah lainnya. Setelah bacaan ruku’ selesai, bacalah bacaan tasbih sebanyak 10 kali.
5. I’tidal
Setelah rukuk selanjutnya adalah i’tidal. Ketika bacaan iktidal selesai, bacalah tasbih sebanyak 10 kali.
6. Sujud
Setelah gerakan i’tidal dan tasbih selepas i’tidal selesai, lanjutkan dengan sujud. Baca bacaan sujud seperti biasa kemudian lanjutkan dengan membaca bacaan tasbih sebanyak 10 kali.
7. Duduk di antara Dua Sujud
Bacalah bacaan duduk di antara dua sujud seperti biasa kemudian lanjutkan dengan bacaan tasbih sebanyak 10 kali.
8. Sujud
Lakukan kembali gerakan sujud, bacaan-bacaan sujud hingga selesai kemudian lanjutkan dengan bacaan tasbih sebanyak 10 kali. Jika sudah selesai sujud dari rakaat pertama, lanjutkan ke rakaat kedua dan lakukan salat tasbih di rakaat kedua sama dengan di rakaat pertama.
“Sebelum berdiri untuk melanjutkan ke rakaat kedua, duduklah sebentar dan bacalah bacaan tasbih kembali sebanyak 10 kali. Kemudian kita bisa berdiri untuk melanjutkan ke rakaat ke dua,” katanya.
9. Tasyahud Akhir dan Salam
Setelah selesai rakaat kedua, duduklah untuk gerakan tasyahud akhir. Sebelum membaca tasyahud akhir, bacalah bacaan tasbih sebanyak 10 kali, kemudian bacalah bacaan tasyahud akhir dan dilanjutkan dengan salam.
Jika dihitung, bacaan tasbih dalam setiap rakaat adalah 75 kali dan dilakukan setiap rakaat nya total 300 kali bacaan tasbih keseluruhan.
Kemudian dilanjutkan dzikrullah atau berdzikir seperti biasanya setelah sholat atau yang mampu, serta doa.
Doa sholat sunnah tasbih yang dapat dibaca setelah tasyahud akhir sebelum salam, berikut ini:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَكَ، اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ
Allâhumma innî as’aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a‘mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa ‘azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta‘abbuda ahlil wara‘i, wa ‘irfâna ahlil ‘ilmi hattâ akhâfak.
Allâhumma innî as’aluka makhâfatan tahjizunî ‘an ma‘âshîka hattâ a‘mala bi thâ‘atika ‘amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ’an minka wa hattâ atawakkala ‘alaika fil ’umûri kullihâ wa hattâ akûna ’uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.
Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).” seperti yang dikutip dari okezone.com. (fsn/rel)