Teropong.id – Ibadah puasa adalah ibadah yang mengharuskan manusia yang melaksanakan untuk menahan segala sesuatu yang berhubungan dengan nafsu.

Salah satu yang wajib kita lakukan selama berpuasa adalah tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga matahari terbenam.

Ketika puasa, kita tidak makan atau minum sekira 13 hingga 14 jam. Hal itu mengakibatkan keton dalam tubuh meningkat.

Tubuh manusia membutuhkan energi. Energi berasal dari gula darah yang didapatkan dari makanan.

Pada saat puasa, gula darah yang dipakai tubuh akan habis. Tubuh akan menghasilkan energi dari cadangan yang disimpan di hati (glikogen).

Kemudian glikogen juga akan habis. Ketika itu terjadi, tubuh akan memakai sumber energi yang dihasilkan dari pembakaran lemak.

Dari pembakaran lemak inilah keton dihasilkan. Ini yang menyebabkan keton meningkat ketika sedang berpuasa. Nah, keton yang meningkat berdampak positif bagi kesehatan otak.

Sebagaimana dikutip HarianHaluan.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Saddam Ismail pada 18 April 2022, berikut 5 manfaat puasa bagi kesehatan otak.

1. Mencegah penyakit otak degeneratif

puasa merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit otak degeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.

puasa bisa menghambat proses penuaan dan juga bisa mencegah serta mengobati sindrom metabolik.

Kedua hal ini yang menjadi faktor resiko terkena penyakit otak degeneratif.

2. Lebih tahan terhadap stres

Ketika berpuasa protein saraf diproduksi, sehingga membuat saraf-saraf lebih tahan terhadap stres.

Hal ini karena protein saraf merespon stres di otak lebih baik. Sel-sel otak baru yang terbentuk cenderung lebih kuat, efisien dan mampu mengatasi stres.

3. Memperbaiki sel otak

Peningkatan keton tadi memicu tubuh untuk autofagi. Artinya tubuh memperbaiki dirinya sendiri.

Memperbaiki sel yang rusak, diganti dengan sel yang baru. Proses ini berlaku juga untuk sel otak.

Dengan begitu kesehatan otak tetap terjaga dan tubuh jadi lebih sehat.

4. Meningkatkan Fungsi Kognitif

puasa berpengaruh pada fungsi kognitif otak. Proses berfikir, mengingat, maupun memori akan jadi lebih baik.

puasa merangsang tubuh untuk memproduksi protein dalam sel saraf. Protein ini berperan penting terhadap proses berpikir, belajar, dan memori.

Protein dalam saraf juga membentuk sel baru di hipocampus.

5. Mengurangi kerusakan otak

Menjalankan puasa membantu mengurangi kerusakan otak, karena tubuh akan mengganti sel otak yang rusak dengan yang baru.

Tidak hanya itu, juga dapat membantu mengurangi kerusakan otak pada penderita stroke. Ini membantu menurunkan resiko terjadinya komplikasi.

Namun, untuk penderita stroke yang ingin berpuasa sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter, karena kondisi setiap orang berbeda-beda seperti yang dikutip dari harianhaluan.com. (fsn/rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *