Massa DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Taput datangi Gedung DPRD Taput menuntut solusi kelangkaan pupuk bersubsidi dan minyak goreng di daerah itu, Senin (28/3/2022).

Teropong.id – Massa DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Tapanuli Utara (Taput) datangi Gedung DPRD setempat menuntut solusi kelangkaan pupuk bersubsidi dan minyak goreng di daerah itu.

“Kami mahasiswa sudah sekarat akibat kelangkaan pupuk ini. Orang tua kami tidak sanggup lagi membayar kebutuhan karena pertanian tidak berpupuk lagi,” kata Frimus Nababan dalam orasinya di Gedung DPRD Taput, Senin (28/3/2022).

Bahkan Frimus mencurigai ketidakseriusan instansi terkait mengelola distribusi pupuk subsidi. Antara lain tidak becusnya petugas PPL dalam menyusun RDKK.

“Terkhusus pada saat ini, di desa Kami bina. Kelompok tani mengadu,mereka mendapat RDKK atau lembar hasil dari pupuk yang mereka terima. Sedangkan pendataan yang datang pada mereka, tidak sesuai dengan pupuk yang mereka terima,” kata Frimus.

9 juta ton pupuk

Menanggapi tuntutan GMNI, Mangoloi Pardede, Ketua Komisi B DPRD Taput mengatakan 9 ton pupuk subsidi sudah diterima Provinsi Sumatera Utara dari kuota usulan 25 ton.

“Pada tanggal 23 november tahun 2021, kita sudah langsung ke Kementerian untuk menindak lanjuti masalah kebutuhan Pupuk. Terutama kebutuhan pupuk di Padi sawah. Jadi dari ajuan kita itu, dari 25 juta ton menjadi 9 juta ton. Otomatis Pupuk bersubsidi agak langka,” tukas Mangoloi. (JP Manullang)

By Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *