Pengertian TsunamiPengertian Tsunami

Secara etimologi tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Jadi tsunami dapat diartikan sebagai gelombang pelabuhan.

World Meteorological Organization (WMO) menjelaskan bahwa tsunami merupakan gelombang atau serangkaian gelombang yang dihasilkan oleh gangguan seperti gempa bumi bawah laut yang menggeser dasar laut, tanah longsor, letusan gunung berapi, atau dampak asteroid.

Sederhananya tsunami dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana gelombang air laut naik dan menerjang daratan.

Jenis – Jenis Tsunami

Berikut ini merupakan 5 (lima) jenis tsunami secara umum:

1. Tsunami Lokal

Tsunami lokal adalah jenis tsunami yang berkaitan dengan episentrum gempa yang terjadi di sekitar area pantai. Dengan begitu waktu tempuh yang diperlukan dari titik kejadian hingga tiba di bibir pantai sekitar 5-30 menit. Umumnya gempa lokal berdampak cukup besar, karena gelombangnya sangat terasa meski telah mencapai area daratan.

Selain itu tsunami lokal biasanya terjadi dalam jarak yang cukup dekat dari titik pemicu tsunami. Misalnya terjadi di area pesisir pantai atau sekitar 100 kilometer dari titik tsunami. Pemicu tsunami ini biasanya adalah gempa bumi dan longsor di bawah laut akibat erupsi gunung berapi. Durasi yang singkat membuat orang akan kesulitan menyelamatkan diri.

2. Tsunami Regional

Tsunami regional adalah jenis tsunami yang 10 kali lebih besar dari tsunami lokal. Jarak yang bisa dicapai oleh tsunami jenis ini kurang lebih 100 hingga 1.000 kilometer dari titik terjadinya. Biasanya waktu yang dibutuhkan gelombang mencapai daratan cukup lama yaitu satu hingga tiga jam untuk menggulung daratan.

Dengan begitu orang-orang memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri setelah ada informasi. Hanya saja jarak tempuh tsunami yang mencapai 1.000 kilometer nyaris mustahil untuk dicapai dalam waktu tiga jam. Jadi lebih baik segera mencari tempat tinggi untuk berlindung.

3. Tsunami Jarak

Tsunami jarak juga biasa disebut sebagai ocean wide tsunami atau tele tsunami merupakan tsunami desktruktif. Artinya jarak tempuh yang bisa dicapai terhitung dari titik tsunami bawah laut melebihi 1.000 kilometer. Dengan begitu setidaknya butuh waktu tiga jam untuk tiba di daratan.

Meskipun butuh waktu yang lama untuk sampai daratan namun nyaris mustahil untuk menyelamatkan diri dari tsunami ini. Tsunami jarak biasanya sering terjadi di kawasan pantai yang langsung bertemu dengan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

4. Tsunami Meteorologi

Tsunami meteorologi yang biasa disebut meteo-tsunami atau tsunami atmosfer merupakan suatu fenomena alam yang menyerupai tsunami. Namun tsunami jenis ini disebabkan oleh adanya gangguan pada atmosfer atau meteorologis seperti gelombang gravitasi atmosfer, lompatan tekanan, angin topan, saluran depan badai, dan sebagainya.

Skala spasial dan skala temporal yang dihasilkan oleh tsunami meteorologi sama dengan tsunami pada umumnya dan dampaknya juga bisa sampai menghancurkan pesisir pantai.

5. Microtsunami

Microtsunami adalah jenis tsunami yang berukuran sangat kecil, sehingga akan sulit untuk diketahui dengan mata telanjang atau visual. Meski begitu tsunami juga cukup berbahaya karena sulit terdeteksi. Dibutuhkan alat tertentu jika ingin mendeteksi keberadaan microtsunami.

Faktor Penyebab Tsunami

Berikut ini beberapa faktor yang menjadi penyebab datangnya tsunami:

1. Gempa Bumi Bawah Laut

Gempa bumi merupakan hal yang paling umum yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunam.

Hampir 90% kejadian tsunami di dunia ini disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik.

Meski gempa bumi bawah laut merupakan penyebab utama terjadinya tsunami, namun tidak berarti bahwa semua gempa bumi bawah laut dapat menimbulkan tsunami. Gempa bumi bawah laut akan menimbulkan tsunami apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

  • Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah permukaan air laut
  • Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
  • Jenis sesar gempa adalah sesar naik turun

2. Letusan Gunung Berapi Bawah Laut

Lautan yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi ini menyimpan banyak sekali rahasia. Kita tidak tau banyak mengenai rupa penampakan di bawah laut, bahwa sebenarnya tidak hanya daratan saja yang mempuyai gunung aktif, namun juga bawah laut mempunyai banyak gunung aktif.

Beberapa gunung aktif yang ada di bawah laut bisa berpotensi meledak atau erupsi sewaktu-waktu. Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung berapi bawah laut ini, maka menyebabkan terjadinya tsunami.

3. Terjadiya Longsor Bawah Laut

Tsunami yang disebabkan karena adanya longsor di bawah laut dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di daratan saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah lait menyerupai daratan.

Apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang, maka di dalam lautan pun juga demikian, sehingga ada potensi terjadi longsor. Longsor bawah laut ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau letusan gunung bawah laut.

Getaran kuat yang ditimbulkan oleh longsor inilah yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan letusan gunung berapi, tabrakan lempeng yang ada di bawah laut juga bisa menyebabkan terjadinya longsor.

4. Adanya Hantaman Meteor

Meskipun tsunami yang disebabkan oleh hantaman meteor jarang sekali terjadi, dan bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor, namun hal ini bisa saja terjadi.

Seperti yang disimulasikan oleh komputer canggih, bahwa apabila ada meteor besar misalnya berdiameter lebih dari 1 kilometer saja, maka dapat menimbulkan bencana alam yang dasyat. Mega tsunami yang ditimbulkan memiliki ketinggian hingga ratusan meter.

Tanda – Tanda Terjadinya Tsunami

Berikut ini beberapa tanda atau ciri-ciri akan terjadinya tsunami:

1. Terjadinya Gempa Bawah Laut

Terjadinya tsunami diawali dengan adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang telah terjadi ini tentu seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, yaitu berpusat atau mempunyai kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.

2. Air Laut Tiba-Tiba Surut

Semakin jauh surut air laut, maka kekuatan bencana tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat yaitu segera melakukan evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh.

Surutnya air laut tersebut disebabkan adanya permukaan laut turun secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan kemudian menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, kemudian air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.

3. Tanda Alam yang Tidak Biasa

Sebelum terjadinya bencana tsunami, biasanya terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angin yang tidak biasa, bahkan perilaku hewan yang aneh, contohnya seperti aktifnya kelelawar pada siang hari, kemudian banyak burung-burung terbang bergerombol, dan juga beberapa perilaku binatang darat lainnya.

4. Terdengar Suara Gemuruh

Tanda akan terjadinya bencana tsunami yang selanjutnya yaitu terdengarnya suara gemuruh. Ada pengalaman oleh masyarakat yang sebelum mengalami bencana tsunami tahun 2004 di Aceh tersebut.

Dimana beberapa pada saat sebelum tsunami terjadi mereka mendengar suara gemuruh yang sangat keras dari dalam laut, yaitu seperti suara kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga mendengar suara ledakan dari dalam lautan tersebut. Hal ini cukup menjadi suatu pertanda yang kuat akan terjadinya bencana tsunami tersebut.

Demikian artikel mengenai pengertian, jenis, faktor dan tanda-tanda terjadinya tsunami. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *