Pengertian Populasi dan SampelPengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dan lainnya.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan dilakukan penelitian. Dan sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Singkatnya, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi tersebut.

Pengertian Populasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian populasi menurut beberapa ahli:

1. Nursalam (2003)

Populasi adalah keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang diteliti.

2. Margono (2004)

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.

3. Morissan (2012: 19)

Populasi adalah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan.

4. Mulyatiningsih (2011: 19)

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.

5. Sabar (2007)

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus.

6. Sugiyono (1997: 57)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

7. Widiyanto (2010: 5)

Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.

8. Zuriah (2009: 116)

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.

Pengertian Sampel Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian sampel menurut beberapa ahli:

1. Arikunto (2006: 131)

Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.

2. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85)

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut.

3. Sugiyono (2008: 118)

Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

  • Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.
  • Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimoulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif (mewakili).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal ini haruslah dapat mewakili karakteristik dari keseluruhan populasi. Saat diakukan penelitian pada sampel, maka hasilnya harus dapat digunakan sebagai generalisasi bagi keseluruhan populasi.

Kriteria Sampel

Terdapat dua kriteria sampel, yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96).

Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97). Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil peneliian yang bias.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).

Sampling memiliki manfaat, antara lain untu menghemat biaya penelitian, menghemat waktu untuk penelitian, menghasilkan data yang lebih akurat, dan memperluas ruang lingkup penlitian.

Adapun syarat-syarat dalam teknik sampling, yakni teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama.

Dan bila keadaan populasi bersifat heterogen, maka sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Jenis – Jenis Teknik Sampling

Berikut merupakan jenis-jenis dari teknik sampling, antara lain:

1. Teknik sampling probabilitas

Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling probabilitas ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Teknik sampling secara rambang sederhana.
    Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
  2. Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).
    Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
  3. Teknik sampling secara rambang proportional.
    Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sampel penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Dan adapun cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
  4. Teknik sampling secara rambang bertingkat.
    Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
  5. Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
    Dan ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.

2. Teknik sampling nonprobabilitas

Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti dan/atau menurut pertimbangan pakar. Teknik sampling nonprobabilitas ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Purposive sampling atau judgmental sampling
    Penarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sample yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti.
  2. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
    Penarikan sample pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
  3. Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
    Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
  4. Accidental sampling atau convenience sampling
    Dalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi.

Penentuan Jumlah Sampel

Menurut Sukardi (2004:55), bila peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat.

Ada hukum statistik dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi.

Adapun penentuan jumlah sampel berdasarkan karakteristik populasi. Dimana bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar, sisalnya dalam hal pemeriksaan golongan darah.

Menurut Sukardi (2004:55), walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi.

Demikian pembahasan mengenai pengertian populasi dan sampel, kriteria, teknik pengambilan sampel, jenis dan penentuan jumlah sampel. Semoga informasi yang dimuat dalam artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *