Pengertian PantunPengertian Pantun

Pantun adalah jenis puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi. Dimana sampiran terletak pada baris pertama dan kedua sedangkan isi pantun terletak pada bagian ketiga dan keempat.

Pantun terdiri dari 4 larik, setiap larik terdiri dari 8-12 suku kata, memiliki irama silang (a-b-a-b), iramanya indah dan mengandung makna penting.

Pantun merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menghibur, mendidik, bahkan memberikan teguran kepada orang lain.

Pantun juga sering digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti acara adat dan kegiatan lainnya oleh berbagai suku bangsa di Nusantara.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pengertian Pantun menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. R. O. Winsted

Pantun adalah suatu rangkaian kata yang indah untuk melukiskan perasaan, kehangatan cinta, kasih sayang, rindu, dan dendam, yang terdapat di dalam diri penuturnya.

2. Herman J. Waluyo

Pantun adalah puisi Melayu asli yang telah mengakar lama di dalam masyarakat Indonesia. Kaswan Darmadi dan Rita Nirbaya Pantun adalah jenis puisi melayu yang setiap baitnya terdiri dari empat larik dan bersajak a-b-a-b, dimana larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat merupakan isi pantun.

3. Edi Warsidi dan Farika

Pantun adalah jenis puisi lama yang telah dikenal luas dalam berbagai bahasa di Nusantara. Dalam bahasa Jawa, pantun disebut dengan Parikan, dalam bahasa Sunda pantun disebut dengan Paparikan, sedangkan dalam bahasa Batak pantun disebut dengan Umpasa.

4. Sutan Takdir Alisyahbana

Pantun adalah puisi lama yang telat dikenal oleh masyarakat Indonesia tempo dulu. Pantun terdiri dari empat larik, dan setiap larik terdiri dari 4-6 kata atau 8-12 suku kata, dimana baris pertama dan kedua merupakan sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun.

Ciri – Ciri Pantun

Berikut merupakan ciri-ciri dari sebuah pantun, antara lain sebagai berikut:

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Dalam sebuah pantun pada tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. Terdiri dari 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Pada mulanya pantun ini hanya disampaikan secara lisan, artinya tidak dituliskan. Karenanya pada setiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin yang umumnya terdiri atas 8—12 suku kata, namun tetap padat isi.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Sebuah pantun memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka, sehingga membutnya mudah diingat dan juga menghimbur. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat.

Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran. Pada sebuah pantun, letak sampiran ini berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi lama ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

5. Struktur Teks Pantun

Setiap pantun tersusun oleh dua elemen penting sehingga membentuknya secara utuh, yakni sampiran dan isi. Sampiran adalah bagian sampiran terletak pada baris pertama dan kedua.

Bagian sampiran ini biasanya tidak berhubungan dengan bagian isi pantun. Dan isi merupakan bagian isi pantun terletak pada baris ketiga dan keempat. Bagian isi pantun merupakan tujuan dari pantun itu sendiri.

Jenis – Jenis Pantun dan Contohnya

Pantun dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis pantun adalah sebagai berikut:

1. Pantun Jenaka

Pantun jenaka merupakan jenis pantung yang bertujuan untuk menghibur orang yang membaca atau mendengarnya.

Contoh:
Burung terbang memakai topi
Terbang keawan seperti mimpi
Tertawa hati karena geli
Melihat kuda asyik bernyanyi

2. Pantun Anak

Pantun anak merupakan jenis pantun yang berhubungan dengan anak dan bertujuan untuk membuat anak senang serta memberikan pendidikan bagi anak.

Contoh:
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang

3. Pantun Nasihat

Pantun nasihat merupakan jenis pantun yang isinya memberikan anjuran, himbauan, atau pesan moral kepada seseorang atau khalayak.

Contoh:
Jalan-jalan ke kota Banjar
Jangan lupa membeli babat
Jika kamu ingin jadi pintar
Maka belajarlah dengan giat

4. Pantun Teka-Teki

Pantun teka-teki merupakan jenis pantun yang berisi pertanyaan dimana tujuannya untuk hiburan dan mengakrabkan orang-orang yang berinteraksi melalui pantun tersebut.

Contoh:
Pergi ke desa memakai batik
Berjalan-jalan menyusuri sawah
Apa benda yang akan naik
Ketika air jatuh ke bawah?
(jawaban: payung)

5. Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan merupakan jenis pantun yang isinya berisi semangan kepahlawanan.

Contoh:
Memang pahit buah peria
Makanan orang pergi menjala
Jikalau mengaku taat setia
Bersamalah kita pertahankan Negara

6. Pantun Berkasih-Kasihan

Pantun berkasih-kasihan merupakan jenis pantun yang berhubungan dengan kasih sayang antara muda-mudi dan merupakan cara untuk menyampaikan perasaan seseorang kepada orang yang disukainya.

Contoh:
Langit biru terlihat sendu
warna hijau biru dan semu
Jarak jauh tumbuhkan rindu
Ingin selalu dekat denganmu

7. Pantun Agama

Pantun agama merupakan jenis pantun yang isinya membahas tentang hubungan manusia dengan penciptanya. Pantun ini biasanya berisi nasihat dan pesan moral sesuai dengan nilai-nilai agama tertentu.

Contoh:
Pisang Ambon ditanam di gunung
Tumbuh sepuluh layu sebatang
Buruk orang jangan dicari
Bila kita sedang berpuasa

Masih sangat banyak jenis pantun lainnya, yang bisa dirangkai sesuai dengan tujuannya, baik untuk menghibur, mendidik, bahkan memberikan teguran kepada orang lain. Mau pun untuk berbagai kegiatan, seperti acara adat dan kegiatan lainnya.

Demikian pembahasan mengenai pengertian pantun, ciri-ciri pantun, jenis pantun dan contohnya. Semoga informasi yang dimuat dalam artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *