Pengertian KualitasPengertian Kualitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kualitas diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu. Menurut International Organization for Standarization (ISO) kualitas merupakan totalitas karakteristik suatu produk baik barang atau jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.

Secara umum pengertian kualitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Istilah ini banyak digunakan dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

Pengertian Kualitas Menurut Para Ahli

Pengertian Kualitas Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian kualitas menurut beberapa ahli:

1. Menurut Tjiptono

Kualitas merupakan kesesuaian untuk digunakan (fitness untuk digunakan) atau juga dapat diartikan sebagai orientasi harapan pelanggan pertemuan.

2. Menurut Kadir

Kualitas adalah tujuan yang sulit dipahami, karena harapan para konsumen akan selalu berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka konsumen akan menuntut lebih untuk mendapatkan standar baru lain yang lebih baru dan lebih baik. Dalam pandangan ini, kualitas adalah proses dan bukan hasil akhir.

3. Menurut Crosby

Kualitas merupakan kesesuaian dengan persyaratan, maka dari itu harus dilakukan pendekatan pada transformasi budaya kualitas.

4. Menurut Kotler

Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan kebutuhan.

5. Menurut Taguchi

Kualitas adalah loss to society, maksudnya adalah apabila terjadi penyimpangan dari target, hal ini merupakan fungsi berkurangnya kualitas. Pada sisi lain, berkurangnya kualitas tersebut akan menimbulkan biaya.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas:

1. Manusia

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi baik buruknya kualitas produk yang dihasilkan. Itulah sebabnya setiap perusahaan sangat memperhatikan aspek manusia dengan mengadakan pelatihan, pemberian jamsostek, pemberikan motivasi, jenjang karir dan lain sebagainya.

2. Manajemen

Manajemen dalam perusahaan juga sangat mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pihak manajemen perusahaan harus memastikan bahwa koordinasi antar tiap bagian di dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik untuk mencegah terjadinya kekacauan dalam pekerjaan.

3. Uang

Setiap perusahaan harus memiliki uang yang cukup agar dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Uang tersebut misalnya digunakan untuk perawatan alat produksi, perbaikan produk yang rusak, dan lain sebagainya.

4. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan tentunya akan sangat mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan. Itulah sebabnya pengawasan dan pengendalian terhadap mutu bahan baku menjadi sesuatu yang krusial bagi sebuah perusahaan. Berikut ini beberapa yang harus diperhatikan dalam mengelola bahan baku.

  • Menyeleksi sumber bahan baku
  • Memeriksa dokumen pembelian bahan baku
  • Pemeriksaan penerimaan bahan baku
  • Penyimpanan bahan baku.

5. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan produksi juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Peralatan yang sudah kuno dan kurang lengkap dapat mengakibatkan biaya produksi tinggi dan mutu produk kurang bagus.

Tujuan Pengendalian Kualitas

Tujuan Pengendalian Kualitas

Menurut Sritomo, tujuan dari pelaksanaan pengendalian kualitas adalah sebagai berikut:

  1. Memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan.
  2. Penurunan ongkos kualitas secara kualitas.
  3. Pencapaian kebijakan dan target perusahaan secara efisien.
  4. Perbaikan hubungan manusia.
  5. Peningkatan moral karyawan.
  6. Pengembangan kemampuan tenaga kerja.Dengan mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan diatas akan terjadi peningkatan produktifitas dan provitabilitas usaha.

Indikator Kualitas

Indikator Kualitas

Berikut ini merupakan indikator kualitas yang disebut juga delapan dimensi kualitas menurut David A. Garvin:

1. Kinerja

Kinerja merupakan dimensi kualitas yang berhubungan langsung dengan karakteristik utama suatu produk. Sebagai contoh, kinerja utama yang kita harapkan dari sebuah televisi adalah kualitas gambar dan suara yang baik.

2. Fitur

Fitur merupakan karakteristik pendukung pada suatu produk yang dapat menimbulkan kesan lebih baik bagi konsumen. Sebagai contoh, beberapa fitur pendukung yang kita harapkan ada di dalam mobil yaitu pemutar CD, radio, remote control mobil, sensor atau kamera parkir dan lain-lain.

3. Kehandalan

Kehandalan berkaitan dengan kemampuan suatu produk bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu. Dimensi ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap suatu produk.

4. Kesesuaian

Maksud dari kesesuaian dalam hal ini adalah kesesuaian antara kinerja dan kualitas produk dengan standar yang telah ditetapkan.

5. Ketahanan

Ketahanan adalah tingkat ketahanan suatu produk atau berapa lama produk dapat digunakan secara terus menerus hingga akhirnya harus diganti. Durability umumnya diukur dengan waktu daya tahan atau umur dari suatu produk.

6. Kemampuan Pelayanan

Kemampuan pelayanan adalah kemudahan, kecepatan, kompetensi, dan kenyamanan dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan. Hal ini sangat berhubungan dengan layanan after sales yang disediakan oleh produsen sebuah produk.

7. Estetika

Dalam hal ini estetika berhubungan dengan wujud fisik suatu produk, baik itu corak, rasa, bau, dan lainnya yang menjadi daya tarik produk tersebut.

8. Kesan Kualitas

Kesan kualitas tentunya berhubungan dengan kesan yang dirasakan oleh konsumen terhadap sebuah produk. Kesan kualitas dapat menimbulkan fanatisme konsumen terhadap merk tertentu karena reputasi produk itu sendiri.

Demikian artikel mengenai pengertian kualitas, faktor – faktor, tujuan dan indikator kualitas. Semoga bermanfaat.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *