Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) debat merupakan pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat juga dapat diartikan sebagai perbincangan yang melibatkan dua orang atau lebih dalam suatu masalah, dan masing-masing dari mereka akan mengemukakan pendapatnya.
Dalam suatu debat terdapat pihak yang setuju (pro) dan pihak yang tidak setuju (kontra) terhadap suatu kebijakan atau masalah yang menjadi bahan perdebatan tersebut.
Sederhanyanya debat merupakan suatu bentuk argumentasi untuk menyampaikan ide secara logis dan di dukung oleh bukti-bukti dari masing-masing pihak yang berdebat.
Pengertian Debat Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian debat menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut J.S. Kamdhi
Debat merupakan suatu pembahasan atau tukar pendapat tentang suatu pokok masalah, dimana setiap peserta memberikan alasan buat mempertahankan pendapatnya.
2. Menurut P. Dori Wuwur Hendrikus
Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan buat satu pihak.
3. Menurut G. Sukadi
Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.
4. Menurut Hendri Guntur Tarigan
Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
5. Menurut Widyamartaya
Debat adalah berbicara dengan pihak lawan bicara guna membela atau menyerang pendapatnya, saling beradu kepandaian dan logika. Dalam kontesk pemilihan umum, berdebat berarti saling beradu kepandaian dan logika guna membahas suatu masalah daerah pemilihan dengan menyampaikan visi, misi, rencana, program maupun argumen-argumen para pihak calon pejabat/peserta debat.
6. Menurut Asidi dipodjojo
Debat adalah proses komunikasi lisan yang disampaikan melalui bahasa guna mempertahankan pendapat. Para pihak yang berdebat akan menyampaiakn argumen dan alasan melalui cara cara tertentu kepada pihak lawan atau pihak yang mendengarkan perdebatan tersebut guna meyakinkan semua pihak yang ada pada forum debat tersebut.
7. Menurut G. Sukadi
Debat pada hakikatnya merupakan adu argumen antar pribadi atau kelompok manusia, guna mencapai kemenangan.
Etika Debat
Berikut ini beberapa etika yang perlu diperhatikan saat sedang melangsungkan debat:
1. Bertanya Secara Serius
Saat kamu mengajukan pertanyaan pada lawan ajukanlah pertanyaan yang memang serius dan bandingkan dengan data-data yang sudah kamu kumpulkan.
2. Tidak Menyinggung Lawan Debat
Dalam debat tentunya kamu harus bersikap professional, dalam hal ini kamu tidak boleh membahas selain dari ide dan gagasan debat, contohnya seperti menyerang lawan dengan keterbatasan fisiknya, hal ini sangat tidak sopan.
3. Bicara Sesuai Data dan Fakta
Ketika berniat untuk mematahkan argumentasi lawan debatmu, kamu harus mengadu argumentasinya dengan data dan juga fakta yang ada. Jangan pernah mengadu ide dan gagasan lawanmu dengan informasi yang belum jelas karena hal ini bisa saja malah mempersulit dirimu dan membuat lawan mengetahui kelemahanmu.
4. Patuhi Peraturan Debat
Dalam pelaksanaan debat tentunya ada aturan yang telah dibuat, nah kamu tentunya harus mematuhi peraturan yang ada. Jika melanggar maka kamu akan di diskualifikasi.
Tata Cara Debat
Berikut ini merupakan tata cara debat yang baik:
- Pertanyaaan atau tantangan tentunya akan lebih baik jika dikemukakan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar menyerang pribadi yang tidak dapat diterima.
- Analisisi kritis, sintesis, keterampilan retorika (berbicara dan intelijensia atau tidak terbata-bata).
- Menyajikan isi atau materi dengan akurat. Selalu gunakan data atau fakta yang berhubungan dan mendukung pandangan.
- Dalam mengungkapkan argumen batasannya adalah tiga poin.
- Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Dalam hal ini kita harus mengetahui kelemahan dan kelebihan lawan yang merupakan hal penting dalam strategi kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen pihak lawan.
- Menggunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen atau pernyataan.
- Mengetahui kesalahan umum didalam berpikir seperti kesalahan logis dan menggunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
- Memastikan kesahihan semua bukti eksternal yang dihidangkan dalam argumen.
- Kesimpulan dalam debat merupakan kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Jenis – Jenis Debat
Berikut ini merupakan jenis-jenis debat, antara lain sebagai berikut:
1. Debat Parlementer atau Majelis
Debat parlementer atau majelis bertujuan untuk memberi atau menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin mengungkapkan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
2. Debat Pemeriksaan Ulangan
Tujuan dari debat pemeriksaan ulang adalah mengajukan beberapa pertanyaan yang satu sama lain berkaitan, yang akan menyebabkan para individu yang diberikan pertanyaan menunjang posisi yang akan ditegakkan dan diperkokoh oleh si penanya.
3. Debat Formal, Konvensional atau Debat Pendidikan
Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan bertujuan memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengunkapkan kepada para pendengar beberapa argument yang menunjang atau membantah suatu usul.
Setiap pihak diberikan waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan. Debat kompetitif didalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif bertujuan untuk menghasilkan keputusan yang lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan dikalangan para peserta debat, kemampuan disini seperti mengutarakan pendapat secara masuk akal, jelas dan terstruktur.
Demikian artikel mengenai pengertian, etika, tata cara dan jenis-jenis debat. Semoga bermanfaat. Terima kasih.