AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampai Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dituliskan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
Secara umum AMDAL diartikan sebagai proses yang terjadi dalam studi ilmu formal untuk memperkirakan dampak dari suatu lingkungan, hal ini bertujuan untuk memastikan adanya suatu masalah pada dampak lingkungan yang dianalisis sebagai pertimbangan keputusan.
Sejarah Singkat AMDAL
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural.
Bermula dari Amerika Serikat, tahun 1969. The National Enviromental Policy Act of 1969 (NEPA 1969) diperkenalkan sebagai sebuah instrumen untuk mengendalikan dampak segala macam kegiatan yang bisa merusak kelestarian lingkungan. Instrumen tersebut dalam bentuk peraturan. Dalam perkembangan selanjutnya, peraturan ini diadopsi oleh banyak negara.
Tahun 1982, Indonesia mengeluarkan undang-undang (UU) lingkungan hidup. UU ini diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1986, yang kemudian diganti PP Nomor 51 Tahun 1993, dan terakhir diganti lagi dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.
Pemerintah membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Bapedal) melalui Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 untuk melengkapi pelaksanaan peraturan tersebut. Ada tingkat pusat dan daerah, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan hierarki struktural. Bapedal pusat kini berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup.
Badan-badan lingkungan tersebut menjadi lokomotif pelindung kepentingan ekologi. Pada kenyataannya kepentingan lingkungan sering kalah oleh kepentingan praktis materialis yang disebut kepentingan ekonomi dan hal ini membuat studi amdal menjadi formalitas saja.
Jenis – Jenis AMDAL
Berikut ini merupakan beberapa jenis AMDAL yang sering dilakukan di Indonesia:
1. AMDAL Proyek Tunggal
AMDAL proyek tunggal merupakan studi kelayakan lingkungan yang dilakukan hanya untuk satu jenis kegiatan saja.
2. AMDAL Kawasan
AMDAL kawasan merupakan studi kelayakan lingkungan yang dilakukan untuk berbagai jenis kegiatan, yang menjadi kewenangan dari satu sektor.
3. AMDAL Terpadu Multi Sektor
AMDAL terpadu multi sektor dilakukan untuk berbagai jenis kegiatan yang berasal dari berbagai sektor.
4. AMDAL Regional
AMDAL regional erupakan studi kelayakan lingkungan untuk beberapa jenis usaha yang berhubungan satu sama lain.
Fungsi AMDAL
Berikut ini merupakan fungsi AMDAL secara umum:
- Sebagai acuan untuk mengambil keputusan mengenai kelayakan suatu rencana usaha atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
- Sebagai acuan atau rekomendasi ijin usaha atau kegiatan.
- Sebagai dokumen ilmiah dan dokumen legal.
- Sebagai bahan dalam proses perencanaan pembangunan suatu wilayah.
- Sebagai masukan dalam menyusun desain teknis dari suatu rencana dan kegiatan.
- Sebagai masukan dalam menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
- Sebagai informasi bagi masyarakat tentang dampak yang mungkin terjadi dari rencana usaha atau kegiatan.
Tujuan AMDAL
Berikut ini merupakan tujuan dari diadakannya AMDAL:
- Membantu suatu proses didalam pengambilan keputusan terhadap suatu kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha atau juga kegiatan.
- Untuk dijadikan bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah.
- Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.
- Memberikan suatu masukan didalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha atau juga kegiatan.
- Memberi masukan didalam melakukan penyusunan rencana pengelolaan serta juga pemantauan lingkungan hidup.
- Memberikan suatu informasi terhadap masyarakat dari dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu rencana usaha atau juga kegiatan.
- Untuk menjadi rekomendasi mengenai izin usaha.
- Untuk Scientific Document dan juga Legal Document.
- Untuk Izin Kelayakan Lingkungan.
Manfaat AMDAL
Berikut ini beberapa manfaat AMDAL:
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
Berikut ini beberapa manfaat AMDAL bagi pemerintah:
- Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
- Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.
- Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa atau Pelaksana Usaha
Berikut ini beberapa manfaat AMDAL bagi pemrakarsa:
- Menjamin adanya keberlangsungan usaha.
- Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.
- Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan hukum.
- Sebagai referensi pengajuan kredit atau hutang di bank.
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
Berikut ini beberapa manfaat AMDAL bagi masyarakat:
- Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
- Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
- Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
Demikian artikel mengenai Pengertian AMDAL, sejarah, jenis – jenis, fungsi, tujuan dan manfaat AMDAL. Semoga bermanfaat.